Direktur Pemasaran BOB Agus Rochiyardi mengatakan kegiatan bertujuan agar seller dari Desa Wisata dapat menjual potensi masing-masing secara maksimal dan tepat sasaran.
“Mereka bisa lebih agresif untuk menjual semua potensi yang ada di desanya. Sehingga membuat buyer paham dengan produk-produk yang ditawarkan desa tersebut,” ujarnya Sabtu (1/10/2022).
Setidaknya ada sekitar 20 seller yang tentunya sudah dikurasi dari perwakilan tiap desa wisata di Jawa tengah. Mereka terdiri dari desa wisata mandiri, desa wisata rintisan, dan desa wisata berkembang.
Sedangkan buyer sebanyak 40 yang terdiri dari para pelaku Travel Agent dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY.
“Kegiatan ini merupakan B2B, yakni business to business antara Desa Wisata Jateng dengan Travel Agent. Diharapkan seller dapat memaksimalkan promosi sehingga menarik minat para buyer,” jelasnya.
Kegiatan table top 2022 sendiri baru pertama kali digelar oleh BOB. Diharapkan dapat menghasilkan komitmen dari seller dan buyer. Dengan begitu kegiatan pariwisata secara nyata dapat mendongkrak perekonomian warga setempat.
Sehingga kesejahteraan dapat dicapai. Terlebih kondisi pandemi Covid-19 sudah terkontrol dan waktunya ekonomi bangkit kembali.
Di lain pihak, Ketua DPD Asita Jawa Tengah, Alex Gunarto, mengatakan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut selama dua hari. Pihaknya berharap para biro perjalanan wisata kini mampu menjual desa-desa wisata di Jawa Tengah dan DIY.
Sumber: https://jateng.tribunnews.com